2 LOCAL FOOD
1. pisang ijo
Pisang ijo atau es pisang ijo adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, terutama di kota Makassar. Makanan ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau. Cara memasaknya dengan mengukus di dandang. Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji atau pandan.
Es Pisang Ijo diolah dari buah pisang ambon, raja atau kepok yang sudah matang. Pisang dibalut dengan adonan tepung beras bercampur santan dan air daun pandan yang memberi warna hijau dan aroma pandan. Diberi tambahan tepung terigu rebus yang kenyal atau bubur sum-sum, disiram dengan sirop warna merah khas Makassar, dan lelehan susu kental.
Setumpuk es serut atau bongkahan-bongkahan kecil es akan melengkapi penyajiannya. Minuman yang mengenyangkan ini disajikan diatas mangkuk atau piring yang agak ceper. Biasanya ditemani dengan makanan ringan seperti jalangkote (mirip pastel) dan lumpia. Sajiannya memang sederhana, tetapi terasa nikmat sebagai pelepas dahaga.
sejarah
Pisang ijo atau Es pisang ijo, adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, utamanya di kota Makassar yang terbuat dari bahan utama berupa pisang ijo. Pisang ijo berupa pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang berwarna hijau dan cara memasaknya dengan mengkukus di sebuah dandang. Tepung berwarna dibuat dari tepung, air, pewarna hijau atau air daun suji dan air daun pandan.
Pada jaman dahulu kala, di pulau Sulawesi hiduplah seorang raja yang sangat berkuasa. Sang raja selain dikenal berkuasa juga terkenal sangat kejam dan sadis. Dia memimpin kerajaannya dengan tangan besi dan darah dingin. Tak ada seorangpun yang berani melawan perintahnya, bila berani maka hukuman cambuk atau pancung balasannya.
Raja ini punya satu kebiasaan, dia rupanya senang sekali menyantap pisang. Setiap hari, saat bangun tidur sang raja akan mencari buah pisang sebagai makanan yang pertama kali dia santap. Sebagai seorang raja dia tentu saja punya tukang masak pribadi, diantara tukang masaknya itu ada seorang lelaki tampan yang bernama Ijo. Lelaki ini adalah tukang masak andalan kerajaan, sebenarnya dia sangat tidak suka melayani sang raja yang kejam dan bengis, namun dia tak berani untuk melawan.
Suatu hari si Ijo sedang terkena musibah. Entah kenapa, hari itu masakannya tiba-tiba menjadi sangat tidak enak dan memuakkan. Walhasil, raja yang memang terkenal gampang naik pitam akhirnya memutuskan si Ijo diseret ke tempat pemancungan. Hanya gara-gara sepele sebenarnya, tapi itulah tabiat jelek sang raja. Ijo berusaha menyelamatkan nyawanya, dia memutar otak dan mencari jalan agar bisa bebas dari hukuman sang raja. Karena tahu kalau sang raja sangat menggemari pisang, Ijo menawarkan kepada raja sebuah resep masakan berbahan dasar pisang yang menurutnya akan mampu membuat sang raja luluh. Penasaran, sang raja memberi waktu setengah hari bagi untuk membuat makanan yang dimaksud.
Ijo yang sebenarnya tidak punya ide menjadi bingung, dengan segenap perasaan dan pengharapan dia berhasil membuat sebuah hidangan dari pisang yang dibungkus kulit tipis dari tepung serupa kulit dadar dengan tambahan saus berbentuk fla yang rasanya manis.
Dengan hati berdebar, Ijo menyodorkan makanan baru buatannya dengan harapan sang raja menyukainya. Debaran jantung Ijo serentak berganti dengan lonjakan penuh kegembiraan ketika di luar dugaan sang raja sangat menyukai makanan hasil kreasinya. Saking sukanya, sang raja kemudian memutuskan bahwa makanan baru itu dinamakan PISANG IJO dan menjadi makanan resmi kerajaan. Ijo pun selamat dari maut. Hal yang paling menggembirakan bagi Ijo dan seluruh rakyat kerajaan adalah kenyataan bahwa setelah itu sang raja berubah menjadi raja yang lemah lembut, rupanya PISANG IJO yang dibuat dengan penuh perasaan dan harapan itu mampu memikat hati sang raja, kelembutan saus PISANG IJO turut melembutkan hati sang raja yang sebelumnya keras dan membatu. Semenjak itu, kerajaan hidup dalam ketenangan dan kemakmuran. PISANG IJO pun kemudian menjadi makanan khas kerajaan tersebut dan bertahan hingga kini.
(Cerita di atas adalah legenda bohong-bohongan tentang PISANG IJO. Asli bohong, karena itu semata-mata adalah rekaan saya saja, beberapa menit sebelum saya menuliskan cerita ini. Maaf untuk para pembaca sekalian.. )
Sejujurnya, saya tidak pernah tahu asal muasal cerita tentang PISANG IJO ini. Yang saya tahu adalah bahwa PISANG IJO ini adalah salah satu makanan khas Sulawesi Selatan yang juga identik dengan bulan puasa. Kalau menilik namanya, saya curiga makanan ini datangnya justru dari Jawa, analisa sederhana saya adalah bahwa tidak mungkin sebuah makanan khas SulSel (Bugis-Makassar) diberi nama PISANG IJO karena dalam bahasa Makassar pisang disebut UNTI dan IJO (hijau) adalah Moncombulo. Jadi kalau memang makanan ini khas Makassar, harusnya namanya jadi UNTI MONCONGBULO, sama seperti kue Nagasari yang berubah menjadi ROKO’-ROKO’ UNTI (Bungkus-bungkus pisang-karena bahan dasarnya pisang dan ujung-ujungnya dibungkus daun pisang). Atau seperti Pallu'butung yang sepertinya memang makanan khas sini dan terciptanya sudah lama. Lagian gaul amat orang dulu mengganti nama Hijau dengan Ijo..?. Sampai saat ini saya belum pernah menemukan kapan dan oleh siapa PISANG IJO ini mulai ditemukan.
Yang jelas, saya sangat menikmati makanan ini dan sudah menjadi menu favorit saya sekeluarga saat berbuka puasa. Boleh dikata, hampir setiap hari PISANG IJO ini menghiasi meja makan di rumah. Entah itu buatan ibu saya sendiri atau dibeli karena ibu tak sempat membuatnya.
2. deppa tetekan
Deppa tetekan adalah nama kue khas Kabupaten Enrekang Deppa tetekan artinya kue cucur Kalau di Jawa di sebut kue cucur, kalau di Enrekang sini disebut deppa tetekan
"Salah satu tempat istirahat di gunung Nona"]
Yang lebih menarik, di tempat penjual deppa tetekan ini, kita dapat menyaksikan bagaimana deppa tetekan ini dibuat.
Walau disebut juga kue cucur, tapi bentuknya dan rasanya agak berbeda dengan kue cucur yang biasa dijumpai di Pulau Jawa.
Deppa Te’tekan adalah salah satu makanan khas dari Prov. Sulawesi Selatan, kususnya Enrekang. Kue ini terbuat dari bahan yang sangat sederhana dengan bahan utamanya tepung beras. ditambah gula merah dan wijen membuat rasanya menjadi lebih nikmat.
Disebutkan, deppa ini berbahan dasar tepung beras yang masih baru ditumbuk, gula merah ditambah wijen sebagai pemanis. Cara membuatnya sangat simpel. Gula merah yang sudah dihaluskan dicampur air dalam kuali. Tepung beras dimasukkan sedikit demi sedikit hingga semua merata. Lalu dimasak hingga mengental dan sudah tidak lengket di tangan.
Adonan ini kemudian diratakan di atas permukaan loyan. Setelah itu digulung dengan menggunakan pelastik yang sebelumnya sudah dilumuri minyak goreng agar tidak lengket. Dilumuri wijen lalu dipotong-potong miring. Selanjutnya digoreng hingga mengembang. Kue khas Enrekang inipun siap dinikmati bersama teh atau kopi. Silakan mencoba.
Selain memiliki penganan khas, Kabupaten Enrekang juga terkenal dengan panorama Gunung Bambapuangnya dengan nama lain Gunung Buttu Kabobong atau Gunung Nona karena wujudnya mirip dengan alat vital perempuan sehingga disebut juga Erotic Montain
Latar belakang
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi dengan adanya kegiatan pasar bebas, maka kita dituntut harus dapat mengimbangi dengan kemampuan dan skill agar kita mampu memanfaatkan peluang usaha terampil dan profesionl maka salah satu peluang usaha yang baik adalah usaha kue tetekan. Selama ini masih banyak orang yang berfikiran bahwa kue tetekan adalah salah satu jenis sajian yang hanya ada pada saat hari raya dan acara-acara khusus lainnya tetatapi usaha kue tetekan ini telah menjadi mata pencaharian selama beritahun-tahun bagi kami. Banyak hal yang menjadikan panganan sebagai salah satu primadona kue yang enak dan manis, misalnya sangat cocok untuk cemilan saat santai dan lebih pas disajikan pada acara-acara tertentu. Selaian kue ini dapat dikomsumsi oleh orang dewasa tetapi juga dapat dikomsumsi oleh anak-anak dan remaja karena kue tetekan ini diperkaya dengan karbohidrat dan glukosa dari gula aren asli.
Usaha kue tetekan ini merupakan kue tradisional yang berasal dari enrekang tepatnya dari tanah duri desa buntu barana, dusun buntu kalosi, kecamatan curio, tetapi selama ini masyarakat beranggapan bahwa kue tetekan berasal dari tana toraja tetapi yang sebenarnya berasal dar enrekang duri, cuman tingkat peminat paling tinggi dari kue ini berasal dari tana toraja dan menjadikan kue tetekan ini menjadi kue wajib dihidangkan disetiap acara-acara di tana toraja.
Dari hal inilah menjadikan usaha kue tetekan menjadi usaha kami selama bertahun-tahun dan sampai sekarang masih kami jalankan.
Komentar
Posting Komentar