dwscribe 05
Describes Some Ingredients
Ingredients
Ragi (yeast)
Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Sejarah
Yeast telah digunakan oleh manusia sejak dahulu untuk menghasilkan makanan dan minuman yang diinginkan. Dapat dinyatakan disini bahwa yeast merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang digunakan manusia dalam industri pangan. Penggunaannya boleh dikatakan lama sebelum diketemukannya aksara. Dari beberapa peninggalan Mesir kuno, yang ditulis dalam hieroglyf (tulisan Mesir kuno), tercatat bahwa orang-orang Mesir zaman itu telah menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti. Minuman fermentasi tertua yang penah diketahui adalah bir yang sudah diproduksi sejak tahun 4000 SM. Bir dibuat dari bahan baku antara lain :
1. Gandum (Berley), padi-padian, bijian yang lain, yang diolah menjadi roti, kemudian dihancurkan disuspensikan dengan air dan difermentasikan.
2. Rasanya ada yang manis dan ada yang masam.
Pada saat itu, fermentasi atau proses biokimia ini masih merupakan misteri dan bahkan dianggap sebagai proses magis. Secara umum diyakini bahwa fermentasi dalam membuat minuman beralkohol dan roti pada awalnya merupakan proses alami dari aktivitas mikroba sebagai kontaminan didalam tepung, biji-bijian serta sari-buah yang mengandung gula. Berbagai mikroba ini, termasuk yeast dan lactic acid bacteria, yang pada umumnya terdapat pada berbagai biji-bijian dan buah-buahan yang biasa ditanam. Disisi lain, leaven (biang roti) pada awalnya merupakan media yang lembut seperti “adonan”. Sebagian kecil media itersebut digunakan sebagai “starter” untuk membuat roti yang lebih banyak. Demikian secara turun temurun proses ini dilakukan, penggunaan “starter” ini menimbulkan kebiasaan untuk menyimpan sebagian dari bir, anggur atau “adonan” roti yang baik untuk digunakan pada pembuatan berikutnya. Selama ratusan tahun, sudah merupakan tradisi bagi pembuat roti (bakers) mendapatkan yeast dari hasil produksi sampingan dalam pembuatan minuman anggur. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa para pembuat roti ini juga merupakan pionir dalam memanfaatkan mikroba untuk keperluan industri.
Baru setelah diketemukannya mikroskop maka mulai dilakukan pengamatan tentang yeast lebih seksama. Pekerjaan ini dipelopori oleh Louis Pasteur pada akhir tahun 1860 yang menyimpulkan bahwa yeast merupakan mikroba hidup yang bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah penemuan tersebut, dilakukan upaya untuk meng-isolasi yeast secara murni. Dengan kemampuan ini mulailah dilakukan produksi yeast secara komersial untuk keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah Saccharomyces cerevisiae yang disebut dengan Baker’s yeasts. Sejak saat itu, perusahan roti, minuman dan para ahli mulai berupaya untuk memproduksi strain murni yeast yang tepat untuk keperluan industri yang disesuaikan dengan rasa dan keperluan kualitas serta karateristik lainnya. Sedangkan di Indonesia yang dikenal dengan ragi untuk tape sebenarnya ada yang tidak murni dari jenis yeast saja akan tetapi dicampur dengan jenis bakteri dimana disesuaikan dengan kebutuhan produk yang akan dihasilkannya. Produk-produk yang dihasilkan melalui aktivitas yeast seperti roti, bir, wine, vineger dan sebagainya.
Di Indonesia dalam hal memproduksi makanan tradisional ataupun makanan fermentasi dengan menggunakan yeast masih belum begitu membudaya jika dibandingkan dengan penggunaan bakteri atau jamur seperti: Rhizopus spp., Aspergillus spp., Penicillium spp., Mucor spp. dan yang lainnya. Bahkan terlihat sangat tertinggal jauh dengan starter yang berasal dari kelompok bakteri asam laktat (BAL) “friendly bacteria” yang biasanya dipakai sebagai Probiotic. Probiotic adalah sekelompok mikroba hidup yang menguntungkan dan digunakan untuk mempengaruhi induk semang melalui perbaikan mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Fuller 1992). Sebagai contoh misalnya pada pembuatan produk susu asam, yogurt, yakult, minuman susu asidophilus, bifidus, nata de coco dan lain sebagainya. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan dan perekayasaan yeast sebagai starter ataupun agen dalam dalam proses fermentasi. Selain itu, secara teknis dirasakan juga kesukaran dalam memperoleh dan mengembangkan spesies yang diinginkan.,
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Ragi :
Nama Bahan Makanan : Ragi
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Ragi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Ragi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Ragi = 136 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ragi = 43 gr
Jumlah Kandungan Lemak Ragi = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ragi = 3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Ragi = 140 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ragi = 1900 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ragi = 20 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ragi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ragi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ragi = 0 mg
Khasiat / Manfaat Ragi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : R
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Berikut adalah Manfaat Ragi
1. Sebagai pembuatan kue dan roti
Ragi utamanya merupakan salah satu bahan utama yang dapat membantu pengembangan dalam pembuatan jenis roti dan kue. Tanpa adanya ragi, maka roti dan juga kue yang anda buat tidak akan mengembang dengan sempurna.
2. Sebagai pembuatan tapai
Selain untuk membuat kue, manfaat ragi juga sangat digunakan untuk pembuatan tape. Ragi dapat membantu proses fermentasi dari singkong hingga menjadi tapai singkong. Selain itu, ragi juga dapat menghasilkan rasa yang manis dan legit bagi hasil olahan tapai.
3. Untuk pembuatan ikan pindang
Anda pernah mengkonsumsi ikan pindang? Nah, ikan pindang merupakan salah satu hasil olahan dari ikan yang diolah dengan menggunakan ragi, sehingga dapat menghasilkan jenis ikan olahan pindang. Biasanya ikan yang dibuat menjadi ikan pindang adalah bandeng.
4. Dapat mengurangi rasa pegal
Tidak hanya berguna untuk pembuatan makanan saja, ternyata manfaat ragi untuk kesehatan juga dapat menjadi salah satu obat ringan untuk menghilangkan rasa pegal. Caranya sangat mudah, anda hanya tinggal mencampur ragi dengan air. Lalu oleskan dan juga mengurut bagian tubuh anda yang pegal-pegal dengan menggunakan larutan tersebut.
5. Mengobati diabetes dan mengatur kadar gula darah
Wah, ternyata ragi juga baik untuk anda yang menderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh kondisi ragi yang mampu untuk menjaga kadar gula darah di dalam tubuh.
6. Menjaga tekanan darah, dan menghindari tekanan darah tinggi
Bagi anda yang juga mengalami gangguan pada tekanan darah dan sering mengalami gejala hipertensi alias tekanan darah tinggi, ternyata ragi juga mampu untuk menjaga tekanan darah anda. Anda dapat menghindari anda dari resiko hipertensi alias tekanan darah tinggi.
7. Dapat membantu perkembangan DNA dan sel tubuh
Manfaat ragi juga memiliki kadar proteisn. Kadar protein ini, walaupun sedikit namun teap efektif dan juga dapat membantu perkembangan DNA tubuh, serta dapat membantu memperbaiki sel serta jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
8. Menyembuhkan gatal-gatal dan masalah kulit
Kulit anda mengalami iritasi, infeksi dan gatal – gatal? Ragi dapat membantu anda dalam menyembuhkan gangguan ini. Anda dapat melarutkan ragi dengan air, lalu oleskan pada bagian kulit yang mengalami iritasi dan juga gatal tersebut.
9. Menyembuhkan jerawat
Selain untuk iritasi dan juga gangguan kulit, manfaat ragi untuk wajah dapat menyembuhkan jerawat. Dengan cara yang sama, yaitu dilarutkan akan efektif untuk mengatasi masalah wajah ini hingga bekasnya.
10. Menjaga dan meningkatkan metabolisme tubuh
Ragi yang dicampurkan pada bahan makanan dapat membantu anda dalam menjaga dan juga meningkatkan metabolism tubuh anda. hal ini cukup baik untuk anda yang sedang menjalani program diet.
11. Memperbaiki sistem pencernaan
Ada jenis ragi yang dikenal dengan istilah ragi gizi. Ragi gizi ini memiliki banyak sekali kandungan gizi, yang bila dicampur pada bahan makanan dapat meningkatkan dan juga mengoptimalkan kandungan gizi dari suatu makanan, salah satunya serat. Serat tentu saja sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan anda, dan mencegah munculnya berbagai macam gangguan pencernaan, seperti sembelit dan juga diare.
12. Meningkatkan produksi darah
Selain itu, ragi juga baik untuk meningkatkan produksi darah. Meningkatnya produksi darah, berbanding lurus dengan terhindarnya diri anda dari gejala anemia alian kekurangan darah. Hal ini dapat menimbulkan gejala mudah merasa lelah, letih dan juga tidak bersemangat dalam beraktivitas.
13. Baik untuk kesehatan rambut
Ragi juga memiliki kandungan vitamin B yang sangat baik utnuk kesehatan rambut anda. salah satunya adalah dapat mencegah kerontokan rambut dan juga rambut menjadi patah dan bercabang.
14. Kaya protein
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ragi memilki kandungan protein. Selain dapat membantu pertumbuhan sel dan jaringan, ragi juga mampu untuk membantu mengoptimalkan pembentukan otot dan menjaga ketahanan tubuh anda.
15. Menjaga fungsi syaraf
Vitamin B12 yang ada pada ragi sangatlah baik untuk menjaga fungsi syaraf. Dengan terjaganya fungsi syaraf dengan baik, maka berbagai macam penyakit yang menyerang syaraf anda akan dapat diperkecil resikonya.
16. Mencegah anemia
Selain baik utnuk kesehatan syaraf, vitamin B12 yang terkandung pada ragi sangat baik untuk mencegah gejala-gejala anemia.
17. Baik untuk kekebalan tubuh
Ragi ternyata juga disinyalir memilki manfaat yang sangat baik untuk kekebalan dan juga imunitas tubuh. Hal ini tentu saja dapat membuat anda terhindar dari berbagai macam penyakit.
18. Kaya akan serat
Serat merupakan salah satu zat yang penting, tertama untuk pencernaan, dan juga pengikat lemak. Selain itu, serat juga baik untuk menjaga rasa kenyang, sehingga anda dapat merasa kenyang lebih lama.
19. Gluthatione
Gluthatione merupakan salah satu jenis zat yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Antioksidan dapat menangkal radikal – radikal bebas, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
20. Anti aging
Dengan manfaatnya sebagai antioksidan, maka ragi pun dapat mencegah terjadinya aging dan juga penuaan dini. Ragi dapat mebantu menjaga kesehatan kulit dan juga menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini.
Karakteristik dari Ragi
1. Sel berbentuk bulat telur
2. Berdiameter 5-10 mikrometer
3. Tidak berklorofil
4. Tumbuh baik pada suhu 30 °C dan pH 4,8
5. Melakukan pernafasan aerob dan anerob
6. Memiliki septa pada hifa
7. Berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas (budding)
Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Khamir
Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.
Sejarah
Yeast telah digunakan oleh manusia sejak dahulu untuk menghasilkan makanan dan minuman yang diinginkan. Dapat dinyatakan disini bahwa yeast merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang digunakan manusia dalam industri pangan. Penggunaannya boleh dikatakan lama sebelum diketemukannya aksara. Dari beberapa peninggalan Mesir kuno, yang ditulis dalam hieroglyf (tulisan Mesir kuno), tercatat bahwa orang-orang Mesir zaman itu telah menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti. Minuman fermentasi tertua yang penah diketahui adalah bir yang sudah diproduksi sejak tahun 4000 SM. Bir dibuat dari bahan baku antara lain :
1. Gandum (Berley), padi-padian, bijian yang lain, yang diolah menjadi roti, kemudian dihancurkan disuspensikan dengan air dan difermentasikan.
2. Rasanya ada yang manis dan ada yang masam.
Pada saat itu, fermentasi atau proses biokimia ini masih merupakan misteri dan bahkan dianggap sebagai proses magis. Secara umum diyakini bahwa fermentasi dalam membuat minuman beralkohol dan roti pada awalnya merupakan proses alami dari aktivitas mikroba sebagai kontaminan didalam tepung, biji-bijian serta sari-buah yang mengandung gula. Berbagai mikroba ini, termasuk yeast dan lactic acid bacteria, yang pada umumnya terdapat pada berbagai biji-bijian dan buah-buahan yang biasa ditanam. Disisi lain, leaven (biang roti) pada awalnya merupakan media yang lembut seperti “adonan”. Sebagian kecil media itersebut digunakan sebagai “starter” untuk membuat roti yang lebih banyak. Demikian secara turun temurun proses ini dilakukan, penggunaan “starter” ini menimbulkan kebiasaan untuk menyimpan sebagian dari bir, anggur atau “adonan” roti yang baik untuk digunakan pada pembuatan berikutnya. Selama ratusan tahun, sudah merupakan tradisi bagi pembuat roti (bakers) mendapatkan yeast dari hasil produksi sampingan dalam pembuatan minuman anggur. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa para pembuat roti ini juga merupakan pionir dalam memanfaatkan mikroba untuk keperluan industri.
Baru setelah diketemukannya mikroskop maka mulai dilakukan pengamatan tentang yeast lebih seksama. Pekerjaan ini dipelopori oleh Louis Pasteur pada akhir tahun 1860 yang menyimpulkan bahwa yeast merupakan mikroba hidup yang bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah penemuan tersebut, dilakukan upaya untuk meng-isolasi yeast secara murni. Dengan kemampuan ini mulailah dilakukan produksi yeast secara komersial untuk keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah Saccharomyces cerevisiae yang disebut dengan Baker’s yeasts. Sejak saat itu, perusahan roti, minuman dan para ahli mulai berupaya untuk memproduksi strain murni yeast yang tepat untuk keperluan industri yang disesuaikan dengan rasa dan keperluan kualitas serta karateristik lainnya. Sedangkan di Indonesia yang dikenal dengan ragi untuk tape sebenarnya ada yang tidak murni dari jenis yeast saja akan tetapi dicampur dengan jenis bakteri dimana disesuaikan dengan kebutuhan produk yang akan dihasilkannya. Produk-produk yang dihasilkan melalui aktivitas yeast seperti roti, bir, wine, vineger dan sebagainya.
Di Indonesia dalam hal memproduksi makanan tradisional ataupun makanan fermentasi dengan menggunakan yeast masih belum begitu membudaya jika dibandingkan dengan penggunaan bakteri atau jamur seperti: Rhizopus spp., Aspergillus spp., Penicillium spp., Mucor spp. dan yang lainnya. Bahkan terlihat sangat tertinggal jauh dengan starter yang berasal dari kelompok bakteri asam laktat (BAL) “friendly bacteria” yang biasanya dipakai sebagai Probiotic. Probiotic adalah sekelompok mikroba hidup yang menguntungkan dan digunakan untuk mempengaruhi induk semang melalui perbaikan mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Fuller 1992). Sebagai contoh misalnya pada pembuatan produk susu asam, yogurt, yakult, minuman susu asidophilus, bifidus, nata de coco dan lain sebagainya. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan dan perekayasaan yeast sebagai starter ataupun agen dalam dalam proses fermentasi. Selain itu, secara teknis dirasakan juga kesukaran dalam memperoleh dan mengembangkan spesies yang diinginkan.,
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Ragi :
Nama Bahan Makanan : Ragi
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Ragi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Ragi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Ragi = 136 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ragi = 43 gr
Jumlah Kandungan Lemak Ragi = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ragi = 3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Ragi = 140 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ragi = 1900 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ragi = 20 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ragi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ragi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ragi = 0 mg
Khasiat / Manfaat Ragi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : R
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Berikut adalah Manfaat Ragi
1. Sebagai pembuatan kue dan roti
Ragi utamanya merupakan salah satu bahan utama yang dapat membantu pengembangan dalam pembuatan jenis roti dan kue. Tanpa adanya ragi, maka roti dan juga kue yang anda buat tidak akan mengembang dengan sempurna.
2. Sebagai pembuatan tapai
Selain untuk membuat kue, manfaat ragi juga sangat digunakan untuk pembuatan tape. Ragi dapat membantu proses fermentasi dari singkong hingga menjadi tapai singkong. Selain itu, ragi juga dapat menghasilkan rasa yang manis dan legit bagi hasil olahan tapai.
3. Untuk pembuatan ikan pindang
Anda pernah mengkonsumsi ikan pindang? Nah, ikan pindang merupakan salah satu hasil olahan dari ikan yang diolah dengan menggunakan ragi, sehingga dapat menghasilkan jenis ikan olahan pindang. Biasanya ikan yang dibuat menjadi ikan pindang adalah bandeng.
4. Dapat mengurangi rasa pegal
Tidak hanya berguna untuk pembuatan makanan saja, ternyata manfaat ragi untuk kesehatan juga dapat menjadi salah satu obat ringan untuk menghilangkan rasa pegal. Caranya sangat mudah, anda hanya tinggal mencampur ragi dengan air. Lalu oleskan dan juga mengurut bagian tubuh anda yang pegal-pegal dengan menggunakan larutan tersebut.
5. Mengobati diabetes dan mengatur kadar gula darah
Wah, ternyata ragi juga baik untuk anda yang menderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh kondisi ragi yang mampu untuk menjaga kadar gula darah di dalam tubuh.
6. Menjaga tekanan darah, dan menghindari tekanan darah tinggi
Bagi anda yang juga mengalami gangguan pada tekanan darah dan sering mengalami gejala hipertensi alias tekanan darah tinggi, ternyata ragi juga mampu untuk menjaga tekanan darah anda. Anda dapat menghindari anda dari resiko hipertensi alias tekanan darah tinggi.
7. Dapat membantu perkembangan DNA dan sel tubuh
Manfaat ragi juga memiliki kadar proteisn. Kadar protein ini, walaupun sedikit namun teap efektif dan juga dapat membantu perkembangan DNA tubuh, serta dapat membantu memperbaiki sel serta jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
8. Menyembuhkan gatal-gatal dan masalah kulit
Kulit anda mengalami iritasi, infeksi dan gatal – gatal? Ragi dapat membantu anda dalam menyembuhkan gangguan ini. Anda dapat melarutkan ragi dengan air, lalu oleskan pada bagian kulit yang mengalami iritasi dan juga gatal tersebut.
9. Menyembuhkan jerawat
Selain untuk iritasi dan juga gangguan kulit, manfaat ragi untuk wajah dapat menyembuhkan jerawat. Dengan cara yang sama, yaitu dilarutkan akan efektif untuk mengatasi masalah wajah ini hingga bekasnya.
10. Menjaga dan meningkatkan metabolisme tubuh
Ragi yang dicampurkan pada bahan makanan dapat membantu anda dalam menjaga dan juga meningkatkan metabolism tubuh anda. hal ini cukup baik untuk anda yang sedang menjalani program diet.
11. Memperbaiki sistem pencernaan
Ada jenis ragi yang dikenal dengan istilah ragi gizi. Ragi gizi ini memiliki banyak sekali kandungan gizi, yang bila dicampur pada bahan makanan dapat meningkatkan dan juga mengoptimalkan kandungan gizi dari suatu makanan, salah satunya serat. Serat tentu saja sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan anda, dan mencegah munculnya berbagai macam gangguan pencernaan, seperti sembelit dan juga diare.
12. Meningkatkan produksi darah
Selain itu, ragi juga baik untuk meningkatkan produksi darah. Meningkatnya produksi darah, berbanding lurus dengan terhindarnya diri anda dari gejala anemia alian kekurangan darah. Hal ini dapat menimbulkan gejala mudah merasa lelah, letih dan juga tidak bersemangat dalam beraktivitas.
13. Baik untuk kesehatan rambut
Ragi juga memiliki kandungan vitamin B yang sangat baik utnuk kesehatan rambut anda. salah satunya adalah dapat mencegah kerontokan rambut dan juga rambut menjadi patah dan bercabang.
14. Kaya protein
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ragi memilki kandungan protein. Selain dapat membantu pertumbuhan sel dan jaringan, ragi juga mampu untuk membantu mengoptimalkan pembentukan otot dan menjaga ketahanan tubuh anda.
15. Menjaga fungsi syaraf
Vitamin B12 yang ada pada ragi sangatlah baik untuk menjaga fungsi syaraf. Dengan terjaganya fungsi syaraf dengan baik, maka berbagai macam penyakit yang menyerang syaraf anda akan dapat diperkecil resikonya.
16. Mencegah anemia
Selain baik utnuk kesehatan syaraf, vitamin B12 yang terkandung pada ragi sangat baik untuk mencegah gejala-gejala anemia.
17. Baik untuk kekebalan tubuh
Ragi ternyata juga disinyalir memilki manfaat yang sangat baik untuk kekebalan dan juga imunitas tubuh. Hal ini tentu saja dapat membuat anda terhindar dari berbagai macam penyakit.
18. Kaya akan serat
Serat merupakan salah satu zat yang penting, tertama untuk pencernaan, dan juga pengikat lemak. Selain itu, serat juga baik untuk menjaga rasa kenyang, sehingga anda dapat merasa kenyang lebih lama.
19. Gluthatione
Gluthatione merupakan salah satu jenis zat yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Antioksidan dapat menangkal radikal – radikal bebas, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
20. Anti aging
Dengan manfaatnya sebagai antioksidan, maka ragi pun dapat mencegah terjadinya aging dan juga penuaan dini. Ragi dapat mebantu menjaga kesehatan kulit dan juga menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini.
Karakteristik dari Ragi
1. Sel berbentuk bulat telur
2. Berdiameter 5-10 mikrometer
3. Tidak berklorofil
4. Tumbuh baik pada suhu 30 °C dan pH 4,8
5. Melakukan pernafasan aerob dan anerob
6. Memiliki septa pada hifa
7. Berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas (budding)
Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Khamir
Komentar
Posting Komentar